Kisah The Man in My Basement berpusat pada Charles Blakely, seorang pria kulit hitam yang tinggal sendirian di rumah peninggalan keluarganya di Sag Harbor, New York. Hidupnya yang kacau, terlilit hutang, dan terasing dari lingkungan membuatnya berada di ambang kehilangan segalanya. Dalam keputusasaan, Charles berusaha mencari cara agar rumah keluarganya tidak disita — hingga suatu hari seorang pria kaya dan misterius bernama Anniston Bennet datang menawarkan kesepakatan aneh. Anniston meminta izin untuk tinggal di ruang bawah tanah rumah Charles selama musim panas, dengan imbalan uang dalam jumlah besar. Meski tawaran itu terasa janggal, kebutuhan finansial membuat Charles menerima perjanjian tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, kehadiran Bennet di ruang bawah tanah mulai memunculkan ketegangan dan rasa tidak nyaman. Pria itu membawa aura misterius dan berbicara tentang dosa, pengampunan, dan kekuasaan manusia dengan cara yang mengguncang pikiran Charles. Perlahan, hubungan mereka berubah menjadi permainan psikologis yang mengerikan. Charles mulai curiga bahwa Bennet tidak sekadar ingin menyewa ruang, tetapi sedang melakukan semacam eksperimen moral — menguji batas rasa bersalah dan penebusan dosa. Konflik batin Charles semakin dalam ketika rahasia kelam masa lalunya mulai terbongkar, dan dia harus menghadapi kenyataan bahwa kebebasan yang ditawarkan Bennet datang dengan harga yang jauh lebih berat daripada uang. Di bawah tekanan dan rasa takut yang semakin intens, The Man in My Basement menjadi studi mendalam tentang kekuasaan, ras, dan identitas. Film ini menggambarkan bagaimana keputusasaan dapat membuka pintu bagi kegelapan yang selama ini tersembunyi di dalam diri manusia. Pada akhirnya, pertanyaan yang tersisa bukan lagi tentang siapa pria di ruang bawah tanah itu — melainkan apa yang sebenarnya sedang dia bangkitkan dalam jiwa Charles sendiri.
