Masa transisi bagi generasi muda yang tumbuh di tengah dunia yang serba cepat, digital, dan penuh tekanan sosial. “Adolescence 2025” mengikuti perjalanan lima remaja dengan latar belakang berbeda yang berusaha menemukan jati diri mereka di tengah tuntutan keluarga, tekanan sekolah, hubungan pertemanan, dan cinta pertama. Di satu sisi, teknologi canggih seperti AI dan media sosial mendekatkan mereka dengan dunia, tetapi di sisi lain justru menimbulkan krisis identitas, kecemasan, serta jurang antara realitas dan citra diri yang mereka tampilkan. Konflik muncul ketika sebuah peristiwa tak terduga di sekolah—sebuah skandal yang tersebar viral—memaksa mereka menghadapi konsekuensi dari pilihan yang selama ini diabaikan. Dari sana, mereka belajar tentang arti kejujuran, persahabatan, pengkhianatan, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri.