Musim ketujuh Game of Thrones membawa Westeros semakin dekat pada peperangan besar yang menentukan takhta sekaligus kelangsungan hidup umat manusia. Daenerys Targaryen akhirnya tiba di Dragonstone bersama pasukannya, Unsullied, Dothraki, serta sekutu baru dari Greyjoy dan Tyrell. Dengan ketiga naganya yang kian besar, ia menyiapkan strategi untuk merebut King’s Landing, namun menghadapi lawan tangguh dalam diri Cersei Lannister yang kini berkuasa penuh sebagai Ratu di atas Iron Throne. Sementara itu, Jon Snow, yang telah diangkat sebagai Raja di Utara setelah kemenangan melawan Bolton, menyadari bahwa ancaman terbesar bukanlah politik Westeros, melainkan para White Walkers yang semakin mendekat dari utara. Demi mencari sekutu, Jon berlayar menuju Dragonstone untuk bertemu Daenerys. Pertemuan dua pemimpin ini tidak hanya menjadi ajang politik, tetapi juga membuka jalan bagi hubungan yang lebih personal, meskipun awalnya dipenuhi ketegangan dan ketidakpercayaan. Di King’s Landing, Cersei semakin menunjukkan kebrutalannya. Ia bersekutu dengan Euron Greyjoy untuk memperkuat armada lautnya, sementara Jaime Lannister, meski masih setia, mulai merasakan beban atas tindakannya dan keputusan Cersei yang kian kejam. Di sisi lain, Arya Stark kembali ke Winterfell dan akhirnya bersatu dengan Sansa serta Bran. Meski sempat dilanda ketegangan akibat tipu daya Petyr Baelish, ketiga Stark itu berhasil membongkar pengkhianatannya. Dengan pengadilan yang licik dan adil, Sansa menjatuhkan hukuman mati kepada Littlefinger, mengakhiri ambisi panjangnya yang penuh intrik. Di Essos, cerita beralih ke pembuktian kekuatan Daenerys. Ia menurunkan naga-naganya dalam pertempuran besar melawan pasukan Lannister di Blackwater Rush, membakar ribuan musuh dan memperlihatkan kedahsyatan api naga yang tak tertandingi. Namun, keberhasilan itu juga membawa kekhawatiran, terutama bagi Tyrion dan Jon, yang khawatir Daenerys bisa berubah menjadi tiran seperti ayahnya. Ketegangan memuncak ketika Jon dan rombongan melakukan ekspedisi berbahaya ke utara tembok untuk menangkap seorang wight sebagai bukti ancaman nyata. Misi itu hampir berakhir tragis, namun Daenerys datang menyelamatkan mereka dengan naganya. Pertarungan itu justru menjadi titik balik mengerikan ketika Night King menggunakan tombak es untuk menewaskan Viserion, salah satu naga Daenerys, lalu membangkitkannya sebagai naga es yang menjadi senjata pamungkas pasukan kematian. Musim ketujuh berakhir dengan dua momen monumental: pertama, Jon dan Daenerys akhirnya menyerah pada ketertarikan satu sama lain dan memulai hubungan intim, meski penonton telah mengetahui kebenaran mengejutkan bahwa Jon sesungguhnya adalah Aegon Targaryen, pewaris sah Iron Throne. Kedua, tembok yang selama ribuan tahun melindungi umat manusia akhirnya runtuh di bawah serangan naga es Night King. Pasukan White Walkers kini bebas bergerak ke selatan, menandai dimulainya akhir dari segala permainan perebutan takhta.
