Dalam rutinitas sekolah yang sepi dan tanpa warna, Song Woo‑yeon—seorang siswi SMA yang kerap merasa tak terlihat dan selalu berada di luar sorotan—menerima undangan tak terduga untuk bergabung dengan klub seni bernama “Spirit Fingers”. Sebagai tambahan model kehidupan sehari‑hari untuk para anggota klub yang penuh bakat dan kepribadian unik, Woo‑yeon tiba di sebuah ruang di mana kreativitas dan ekspresi menjadi bahasa baru. Di sana, ia berjumpa dengan sosok‑sosok seperti Nam Gi‑jeong, pemuda yang karismatik namun menyimpan keraguan; Koo Seon‑ho, senior yang hangat dan memberi arah; serta Nam Geu‑rin, presiden klub yang percaya diri dan inspiratif. Ketika Woo‑yeon mulai menggambar, berbagi cerita, tertawa bersama, dan menyatakan dirinya dengan warna‑warna hatinya sendiri, ia menemukan bahwa dunia yang selama ini tampak abu‑abu bisa pula dipenuhi cat‑warna dan suara. Perjalanan ini bukan hanya soal seni atau persahabatan — tetapi tentang seseorang yang belajar untuk percaya bahwa dirinya layak dilihat, dicintai, dan memiliki tempat di antara lingkaran‑orang yang mengizinkannya tumbuh.
