Musim ketiga Stranger Things berlangsung pada musim panas tahun 1985 di kota kecil Hawkins, Indiana. Kehidupan tampak berjalan lebih cerah bagi para karakter setelah kejadian mengerikan dari musim sebelumnya. Sebuah pusat perbelanjaan baru bernama Starcourt Mall menjadi pusat perhatian masyarakat, tempat para remaja menghabiskan waktu mereka untuk bekerja, bermain, dan menikmati masa muda. Namun di balik gemerlap lampu mall dan kebahagiaan musim panas itu, ancaman baru perlahan bangkit dari kegelapan dunia bawah. Eleven kini hidup bahagia bersama Mike, sementara Will masih dibayangi trauma dari masa lalunya di Upside Down. Dustin baru saja kembali dari kamp sains dan membawa kabar tentang sinyal misterius berbahasa Rusia yang berhasil ia tangkap dengan peralatan radionya. Bersama Steve dan teman barunya, Robin, Dustin berusaha memecahkan kode tersebut, tanpa menyadari bahwa di bawah Starcourt Mall tersembunyi fasilitas rahasia milik pasukan Soviet yang berusaha membuka kembali portal menuju Upside Down. Sementara itu, hubungan antara Eleven dan Mike menimbulkan ketegangan dengan Hopper, yang kini berperan sebagai ayah pelindung. Di sisi lain, Nancy dan Jonathan bekerja di kantor koran lokal dan tanpa sengaja menemukan kasus aneh yang melibatkan tikus-tikus yang berperilaku tidak normal. Penyelidikan mereka akhirnya membawa pada fakta mengejutkan: entitas dari Upside Down, yang dikenal sebagai Mind Flayer, telah kembali — kali ini dengan kekuatan lebih besar dan kemampuan untuk mengendalikan manusia di dunia nyata. Ketika musim panas yang cerah berubah menjadi mimpi buruk, seluruh kelompok harus bersatu kembali untuk menghentikan kekuatan jahat yang berusaha mengambil alih Hawkins. Pertempuran di Starcourt Mall menjadi klimaks yang mengguncang, menuntut pengorbanan besar dari orang-orang yang mereka cintai. Stranger Things Season 3 menampilkan keseimbangan sempurna antara momen hangat persahabatan dan ketegangan supranatural yang menakutkan. Serial ini memperlihatkan bagaimana masa remaja, dengan segala perubahan dan perpisahannya, bisa sama menakutkannya dengan monster dari dunia lain. Pada akhirnya, musim ketiga ini bukan hanya tentang melawan makhluk dari dimensi gelap, tetapi juga tentang kehilangan, pertumbuhan, dan arti sebenarnya dari kedewasaan di tengah dunia yang terus berubah.
