The Sandman mengikuti perjalanan Morpheus, Sang Raja Mimpi, salah satu anggota keluarga abadi yang dikenal sebagai The Endless. Ia adalah perwujudan mimpi itu sendiri, penguasa dunia tidur yang memengaruhi setiap manusia ketika mereka terlelap. Namun, keseimbangan semesta terguncang ketika Morpheus ditangkap oleh seorang pesulap yang berambisi menguasai kematian. Selama lebih dari satu abad ia terperangkap, dan selama itu pula dunia mimpi perlahan hancur. Ketika akhirnya berhasil membebaskan diri, Morpheus menemukan bahwa kerajaannya telah runtuh, pengikutnya tercerai-berai, dan artefak kekuatannya dicuri. Ia pun memulai perjalanan panjang untuk merebut kembali apa yang hilang: helm, kantung pasir, dan batu safir, yang masing-masing terikat dengan kekuasaan murninya. Perburuan ini mempertemukannya dengan berbagai makhluk — dari iblis di neraka, dewa, hingga manusia biasa yang kehidupannya tanpa sadar dipengaruhi oleh mimpi. Namun, perjuangan Morpheus bukan hanya tentang mengembalikan tahtanya, melainkan juga tentang menghadapi dirinya sendiri. Ia harus berhadapan dengan saudara-saudaranya sesama Endless, seperti Death yang penuh welas asih dan Desire yang licik serta penuh tipu daya. Dalam setiap pertemuan, ia dipaksa merefleksikan sifat keras kepalanya, kesombongannya, dan kerentanan yang membuatnya berbeda dari makhluk abadi lain. The Sandman bukan hanya kisah tentang fantasi dan sihir, tetapi juga tentang kemanusiaan yang terpantul lewat dunia mimpi. Serial ini menggambarkan bahwa mimpi dapat menjadi tempat pelarian, penghiburan, maupun teror, serta memperlihatkan bagaimana pilihan dan tanggung jawab seorang penguasa mimpi dapat mengguncang seluruh semesta.
